(Kisah Para Rasul 10 : 1 – 48)
Kehidupan keluarga Kristen diharapkan menjadi teladan baik bagi sesama keluarga Kristen maupun bagi lingkungan di mana keluarga itu ada. Menjadi teladan sama halnya kita memberi contoh kepada orang-orang yang ada di sekitar kita.
Minggu ini kita belajar dari Kornelius dan keluarganya, seorang perwira tentara Roma yang bertugas di wilayah Kaisarea, dan Kornelius bukanlah seorang Yahudi, yang artinya dia bukan seorang Kristen, akan tetapi melalui kisahnya Allah menyatakan kuasaNya untuk memberi anugrah keselamatan kepada orang bukan Yahudi, melalui perjumpaan dengan Petrus seorang hamba Allah, Kornelius dan seisi rumahnya mengenal dan menerima Yesus sebagai juruslamat yang menjadikan mereka sebagai keluarga Kristen.
Melalui kisahnya juga disampaikan beberapa teladan dalam hal beriman kepada orang-orang percaya dan keluarga Kristen hari ini, setidaknya ada tiga teladan yang ditunjukan oleh Kornelius dan keluarganya.
- Hidup dalam ketaatan.
“Ia saleh, ia serta seisi rumahnya takut akan Allah dan ia memberi banyak sedekah kepada umat Yahudi dan senantiasa berdoa kepada Allah.” – KPR 10:2
- Hidup dalam ketekunan
“Ia menatap malaikat itu dan dengan takut ia berkata: “Ada apa, Tuhan?” Jawab malaikat itu: “Semua doamu dan sedekahmu telah naik ke hadirat Allah dan Allah mengingat engkau.” – KPR 10 : 4
- Hidup dalam mencari dan mendengarkan suara Allah.
“Karena itu segera kusuruh orang kepadamu, dan dengan senang hati engkau telah datang. Sekarang kami semua sudah hadir di sini di hadapan Allah untuk mendengarkan apa yang ditugaskan Allah kepadamu.” – KPR 10:33
Kornelius yang tidak memiliki pemahaman yang kuat mengenai Yesus tetapi sungguh-sunggu hidup di dalam ketaatan takut akan Allah, hidup sungguh-sungguh dalam ketekunan menanti jawaban Allah, sungguh-sungguh dalam mencari dan mendengar suara Allah. Bagaimana dengan kita hari ini yang sudah tahu jelas tentang siapa Yesus dan apa yang Dia lakukan bagi kita ?
Mari hari ini kita menjadi keluarga, orang Kristen yang memberi teladan dalam ketaatan, ketekunan dan mencari, mendengarkan suara Allah, bukan untuk di lihat manusia tetapi untuk di lihat Allah, bukan untuk disenangi manusia tetapi untuk menyenangkan Allah.
“Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati.” – 1 Samuel 16:7
Selamat beribadah Jemaat Tuhan. Tuhan Yesus Memberkati. Shalom.
.Oleh : Ev. Billi Guido, S.Fil