SURAT GEMBALA
Minggu, 20 FEBRUARI 2022
TEGURAN KASIH
AMSAL 24:5
Lebih baik teguran yang nyata-nyata dari pada kasih yang tersembunyi (TB)
Lebih baik teguran yang terang-terangan daripada kasih yang tidak diungkapkan. (BIMK)
Tegoran secara terang-terangan lebih baik daripada kasih yang tersembunyi. (FAYH)
Kritik yang terus-terang lebih baik daripada kasih yang tersembunyi. (VMD)
Shalom, Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) “Teguran” diartikan: 1). ajakan bercakap-cakap; sapaan; 2). celaan; kritik; ajaran (sentilan, jeweran); 3). peringatan. Arti ”teguran yang nyata-nyata” ialah suatu masukan secara terus terang kepada seseorang yang dikasihi dan diperhatikan. Itu merupakan suatu peringatan akan apa yang mungkin salah atau keliru yang telah dilakukan oleh yang ditegur, yang dilakukan oleh yang menegur sebagai bentuk perhatian dan kasih sayang supaya yang ditegur sadar akan kekeliruannya itu lalu kembali ke jalan yang benar. Dengan pengertian tadi, bentuk-bentuk kritik yang bertujuan mencari-cari kesalahan atau karena ingin membalaskan sakit hati maupun dengan maksud menjatuhkan, mempermalukan dan mencelakakan orang lain tidak termasuk sebagai yang dimaksud Amsal di atas. Penting teguran kasih: Sebagai pencegahan dari tindakan selanjutnya yang membawa kebinasaan bagi pribadi yang bersangkutan dan syak bagi orang yang melihatnya, penting sebagai Wujud kasih yang sesungguhnya, dan bukti pribadi yang telah percaya kepada Tuhan Yesus. Faktanya saat ini: pertama, tidak semua orang siap dan mau untuk ditegur. Anak-anak kecil: menangis & marah. Anak-anak muda: memberontak, melawan, keluar rumah (kabur), satu kata orang tua berbicara dibalas seribu kata. Orang tua: ngomong apa sih, kalian belum jadi tua, karena sudah merasa punya pengalaman segalanya. Sering berkata: Kami dulu. Fakta ke-2, tidak semua orang siap dan berani untuk menegur. Alkitab NET memberikan catatan kaki mengenai hal ini dari pernyataan W. McKane yaitu bahwa yang digambarkan di sini sebagai kasih yang tersembunyi adalah “sikap seseorang yang terlalu lemah dan takut, yang tidak cukup yakin untuk mengakui bahwa teguran adalah salah satu bagian yang otentik dari kasih. Jadi, kasih yang tersembunyi dapat disimpulkan sebagai pernyataan kasih yang tidak lengkap dan hanya fokus pada satu macam ekspresi saja, yaitu yang bersifat lunak dan lembut, tidak berani bersikap tegas dan terus terang untuk menunjukkan apa yang salah dari orang yang disayanginya itu. Paling tidak ada dua kebenaran dalam teguran kasih;
Pertama, Motivasi Teguran (Pribadi yang menegur). 1). Merasa terganggu..murid-murid memarahi orang tua dan anak kecil. Maka datanglah orang-orang membawa anak-anaknya yang kecil kepada Yesus, supaya Ia menjamah mereka. Melihat itu murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu (Lukas 18: 15, Mark 10:13). 2). Membela Pasangan dan berfokus pada harta. Kata Izebel, isterinya, kepadanya: “Bukankah engkau sekarang yang memegang kuasa raja atas Israel? Bangunlah, makanlah dan biarlah hatimu gembira! Aku akan memberikan kepadamu kebun anggur Nabot, orang Yizreel itu (I Raj 21:7). 3). Kesombongan. Perkataan Miryam dan Harun terhadap Musa. Miryam serta Harun mengatai Musa berkenaan dengan perempuan Kush yang diambilnya , sebab memang ia telah mengambil seorang perempuan Kush. Kata mereka: “Sungguhkah TUHAN berfirman dengan perantaraan Musa saja? Bukankah dengan perantaraan kita juga Ia berfirman?” Dan kedengaranlah hal itu jkepada TUHAN (Bilangan 12:1-2). 4). Iri Hati. Kata Kain kepada Habel, adiknya: “Marilah kita pergi ke padang.” Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul Habel, adiknya itu, lalu membunuh dia (Kej 4:8). Bdg Ams 27:26; Seorang kawan memukul dengan maksud baik, tetapi seorang lawan mencium secara berlimpah-limpah. 5). Puncak perasaan kecewa. Lalu Ayub mengambil sekeping beling untuk menggaruk-garuk badannya, sambil duduk di tengah-tengah abu. Maka berkatalah isterinya kepadanya: “Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah (Ayub 2:8-9). 6). Kasih: Takut akan Allah. Ayub menegur istrinya. Tetapi jawab Ayub kepadanya: “Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk ? ” Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya (Ayub 2:10).
Kedua, Respon terhadap teguran Kasih (Pribadi yang ditegur). 1). Menolak teguran. Amos ditolak oleh imam Amazia. Lalu berkatalah Amazia kepada Amos: “Pelihat, pergilah, enyahlah ke tanah Yehuda! Carilah makananmu di sana dan bernubuatlah di sana! Tetapi jangan lagi bernubuat di Betel, sebab inilah tempat kudus raja, inilah bait suci kerajaan (Amos 7:12-13). 2). Masa Bodoh terhadap teguran. Hizkia menjawab kepada Yesaya: “Sungguh baik firman TUHAN yang engkau ucapkan itu!” Tetapi pikirnya: “Asal ada damai dan keamanan seumur hidupku! “(II Raj 20:19). 3). Marah-marah dan tidak menghormati Hamba Tuhan: Tetapi kata Saul: “Aku telah berdosa; tetapi tunjukkanlah juga hormatmu kepadaku sekarang di depan para tua-tua bangsaku dan di depan orang Israel. Kembalilah bersama-sama dengan aku, maka aku akan sujud menyembah kepada TUHAN, Allahmu (I Sam 15:30). 4). Bertobat: Raja Daud setelah ditegur Nabi Natan…Lalu berkatalah Daud kepada Natan: “Aku sudah berdosa kepada TUHAN.” Dan Natan berkata kepada Daud: “TUHAN telah menjauhkan dosamu itu : engkau tidak akan mati. (II Sam 12: 13)
Oleh : Pdt. Paulus Timang, M.Th