Dalam suratnya kepada jemaat di Efesus, Rasul Paulus memberikan arahan yang mendalam tentang peran dan tanggung jawab pria dalamkeluarga, khususnya dalam hubungan suami istri. Efesus 5:22-33 menjadi salah satu teks yang sering dijadikan acuan dalam memahamidinamika hubungan keluarga Kristen. Dalam konteks ini, tanggung jawab pria sebagai suami tidak hanya sekadar peran sosial, tetapi jugamerupakan panggilan spiritual yang harus dijalani dengan serius. Paling tidak ada lima ganggungjawab pria dalam keluarga menurut Efesus5:22-33:
## 1. Memimpin dengan Kasih
Ayat 25 dari Efesus 5 jelas menyatakan, “Hai suami, kasihilah istrimu, sama seperti Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkandiri-Nya baginya.” Tanggung jawab utama pria dalam keluarga adalah untuk mencintai istrinya dengan kasih yang tulus, yang mencontohkankasih Kristus kepada gereja. Ini berarti pria harus siap berkorban, tidak hanya secara fisik tetapi juga emosional dan spiritual. Kasih inibukanlah sekadar perasaan, melainkan tindakan nyata yang ditunjukkan dalam keseharian.
## 2. Menjadi Pelindung dan Penyokong
Pria juga dipanggil untuk menjadi pelindung dalam keluarga. Dalam konteks ini, perlindungan bukan hanya berarti menjaga secara fisik, tetapijuga menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi istri dan anak-anak. Ini mencakup dukungan dalam mengambil keputusan, memberikan bimbingan, dan menjadi pendengar yang baik. Seorang suami yang bertanggung jawab akan berusaha untuk memahamikebutuhan emosional dan spiritual keluarganya, serta memberikan dukungan yang diperlukan untuk pertumbuhan mereka.
## 3. Menjadi Teladan dalam Kehidupan
Rasul Paulus melanjutkan dengan menggarisbawahi pentingnya kesatuan dalam keluarga. Dalam Efesus 5:31, ia mengutip kejadianpenciptaan, “Karena itu, seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, dan keduanya akan menjadisatu daging.” Tanggung jawab pria adalah menunjukkan contoh yang baik dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam hubungan dengan istrimaupun dalam interaksi dengan anak-anak. Melalui perilakunya, seorang suami harus mencerminkan nilai-nilai Kristiani, sehingga keluargadapat melihat teladan yang baik dalam menjalani kehidupan beriman.
## 4. Memfasilitasi Pertumbuhan Spiritual Keluarga
Pria juga memiliki tanggung jawab untuk memfasilitasi pertumbuhan spiritual dalam keluarga. Ini bisa dilakukan melalui doa bersama, pembacaan Alkitab, dan diskusi tentang iman. Seorang suami harus berperan aktif dalam membimbing keluarga untuk mengenal Tuhan lebihdekat. Dengan mengutamakan kehidupan spiritual, pria akan membantu menciptakan fondasi yang kuat bagi keluarganya, sehingga merekadapat menghadapi tantangan hidup dengan iman yang kokoh.
## 5. Membangun Komunikasi yang Sehat
Komunikasi yang baik adalah kunci dalam setiap hubungan. Seorang suami harus mampu berkomunikasi dengan baik dengan istrinya, mendengarkan dengan empati, dan mengungkapkan pendapatnya secara konstruktif. Dalam konteks ini, tanggung jawab pria adalah untukmenciptakan suasana di mana setiap anggota keluarga merasa dihargai dan didukung dalam mencapai potensi maksimal dalam hidupnya.
Selamat hari Minggu, Selamat beribadah, Tuhan Yesus memberkati……Shalom…..!!!
Oleh : Pdt. Paulus Timang, M.Th