SURAT GEMBALA

Minggu, 18 Agustus 2019

KESAKSIAN PETRUS PADA HARI PENTAKOSTA

KISAH PARA RASUL 2:14-40

Syalom, ada banyak kesaksian Petrus dalam pelayanan, penginjilan, mujizat yang Tuhan ijinkan terjadi yang tertulis dalam Kitab Perjanjian Baru. Pada hari ini kita akan fokus belajar dari kesaksian Petrus pada hari Pentakosta yang sangat luar biasa dan menghasilkan kira-kira 3000 jiwa orang percaya, bertobat dan memberi diri dibaptis (41). Paling tidak ada tiga kesaksian Petrus dalam Khotbah pada hari Pentakosta menurut Kisah Para Rasul 2:14-40;

Pertama, Petrus berani menyatakan kebenaran (14-15). Maka bangkitlah Petrus berdiri dengan kesebelas rasul itu, dan dengan suara nyaring ia berkata kepada mereka: “Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini. Orang-orang ini tidak mabuk seperti yang kamu sangka, karena hari baru pukul sembilan (TB). Kata “Bangkit Berdiri….dengan suara nyaring” menunjukkan keberanian Petrus menyampaikan kebenaran. Ada beberapa penyebab yang sering menjadi alasan sehingga kita tidak berani menyatakan kebenaran, alasan tersebut bersumber dari “kegagalan masa lalu”. Kegagalan masa lalu bukanlah suatu momok/trauma untuk kita tidak bisa bersaksi, justru itulah kekuatan kesaksian yang menunjukkan kasih karunia Allah yang sanggup memulihkan kita dari kehancuran apapun. Petrus adalah sosok pribadi yang sering gagal. Buktinya; Usaha/pekerjaan banyak gagal(Luk 5:1-11, Yoh 21:1-14), Kehidupan rohani gagal/tenggelam(Mat 14:29-30) dan Kegagalan ”terbesar” Petrus adalah, saat ia menyangkal Kristus! (Luk 22:60-62). Kalau begitu apakah yang menjadi kekuatan Petrus sehingga dapat menyatakan kebenaran dan mampu menjadi saksi Kristus yang luar biasa? Peristiwa inilah yang dialami Petrus: 1). Petrus mengalami perjumpaan pribadi dengan Tuhan Yesus dan panggilan pelayanan (Luk 5:10, Yoh 15:-19) ,2). Petrus mengalami pencurahan dan kepenuhan Roh Kudus(KPR 2:1-13), 3). Fakta kebenaran yang Petrus alami dan lihat; orang-orang ini “tidak mabuk” karena hari ini baru ”jam 9 pagi”.(15).

Kedua, Petrus berani menjelaskan bahwa peristiwa Pentakosta adalah penggenapan nubuatan Nabi Yoel (16-21). Keseluruhan ayat 17-21 adalah kutipan dari Yoel 2:28-32. Paling tidak ada tiga kebenaran yang Petrus sampaikan berdasarkan Yoel 2:28-32: 1). Janji Pencurahan Roh Kudus (17-18). Hanya kepada orang yang percaya kepada Yesus Tuhan. 2). Bukan hanya tentang Roh  ataupun bahasa Roh/lidah (19-20).  Petrus menggunakan peristiwa itu sebagai batu loncatan untuk memberitakan Injil kepada orang banyak. Tindakan memberitakan Injil ini menunjukkan bahwa sekalipun difitnah sebagai pemabuk, tetapi Petrus tetap mengasihi para pemfitnahnya! Dan kasih inilah yang menyebabkan ia memberitakan Injil kepada mereka, supaya mereka bisa diselamatkan. Secara khusus  ayat 21 berisi ancaman Tuhan bagi yang tidak percaya.  John Calvin menganggap ‘matahari dan bulan’ sebagai manifestasi kasih Allah, dan karena itu ‘matahari akan berubah menjadi gelap gulita’ dan ‘bulan akan menjadi darah’ menunjukkan murka Allah.  3). Jalan keluar dari ancaman Tuhan (21). Bagian ini ditambahkan dengan tujuan supaya mereka mengerti bahwa sekalipun ada ancaman yang akan datang, tetapi kalau mereka mau berseru kepada Tuhan, maka ancaman itu tidak akan menimpa mereka. Ini awal dari pemberitaan Injil yang Petrus lakukan.

Ketiga, Petrus berani memberitakan Injil (22-36). Petrus mengetahui dengan jelas konteks sejarah dan Petrus juga  menghidupi Firman Tuhan yang diberitakannya. Firman Tuhan yang disampaikan bersifat  aplikatif. ada 2 penekanan: 1). TENTANG DOSA (22-23): Mereka menyalibkan / membunuh Yesus (ay 23). Kata-kata ‘oleh tangan bangsa durhaka’ (ay 23b). ‘Lepaskan Barabas, salibkan Dia!’ (Luk 23:18-21). Yesus ditentukan oleh Allah dan Ia dinyatakan kepada mereka dengan banyak tanda / mujizat (ay 22). Ini disebutkan oleh Petrus untuk menambah rasa berdosa dalam diri mereka. Mereka bukan sekedar membunuh manusia biasa, tetapi seorang utusan Allah! Demikian juga dalam ay 36 Petrus mengatakan bahwa mereka menyalibkan Tuhan dan Kristus. 2). TENTANG YESUS (22-36). Yesus adalah orang yang dianggap hina / direndahkan (22). Yesus adalah orang yang ditentukan oleh Allah, disertai dengan tanda / mujizat (ay 22). Kematian dan kebangkitan Yesus (ay 23-32). Yesus memberikan Roh Kudus sehingga terjadi peristiwa pada hari Pentakosta ini. Petrus membuktikan bahwa Yesus adalah Tuhan dan Mesias (34-35).  Petrus mengutip Maz 110:1 untuk membuktikan bahwa Yesus adalah Tuhan. Lagi-lagi Petrus berargumentasi bahwa dalam Maz 110:1 itu Daud tidak berbicara tentang dirinya sendiri. Ay 36 memberikan kesimpulan tentang Yesus: ‘Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus’. Kata ‘membuat’ di sini tidak berarti bahwa tadinya Yesus bukan Tuhan dan Kristus, dan lalu oleh Bapa dibuat menjadi Tuhan dan Kristus. Tetapi artinya adalah: Allah telah menunjukkan kepada kamu bahwa Yesus adalah Tuhan dan Kristus.

Oleh : Pdt. Paulus Timang, M.Th

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *