PERILAKU GEREJA DI AKHIR ZAMAN

SURAT GEMBALA

Minggu, 28 NOPEMBER 2021

 

PERILAKU GEREJA DI AKHIR ZAMAN

II TIMOTIUS 4:1-5

 

Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan   dengan sungguh-sungguh kepadamu demi pernyataan-Nya  dan demi Kerajaan-Nya :  Beritakanlah  firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah  dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.  Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat  tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya. Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng. Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu!

Shalom, nast ini diawali dengan pesan rasul Paulus kepada anak imannya Timotius, pesan ini didasarkan dan diikrarkan dihadapan Allah dan Kristus Yesus yang kelak menghakimi orang yang hidup dan yang mati (1). isi pesan (2): beritakanlah Firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran. Perilaku adalah serangkaian tindakan yang dibuat oleh individu, organisme, sistem, atau entitas buatan dalam hubungannya dengan dirinya sendiri atau lingkungannya, yang mencakup sistem atau organisme lain di sekitarnya serta lingkungan fisik (mati). Perilaku adalah respons yang dikomputasi dari sebuah sistem atau organisme terhadap berbagai rangsangan atau input, baik internal atau eksternal, sadar atau bawah sadar, terbuka atau rahasia, dan sukarela atau tidak sukarela (wikipedia.org) . bagaimana perilaku gereja diakhir zaman menurut II Timotius 4:1-5 ?

Pertama, Mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya (3b). Mencari gembala sesuai seleranya. Ada klasifikasi siapa guru atau gembala yang diingini. Menurut Pendeta Shane Idleman dari Westside Christian fellowship, ada 7 ciri yang bisa menjadi petunjuk apakah pengajar tersebut benar-benar domba atau srigala yang menyamar; Menggunakan sumber sdiluar Alkitab, Pesan yang berbeda dari Firman Tuhan, Pengajaran dan gaya hidup tidak selaras, Arogan, Berbeda sudut pandang, menghasilkan dampak yang tidak kekal, dan akhir yang berbeda.

Kedua, Senang dengan pengkhotbah yeng memuaskan telinganya (3c). ciri-ciri pengajaran  yang memuaskan telinga lebih menekankan pada berkat, mujizat dan humor dengan alasan karena jemaat banyak mengalami masalah makanya digereja harus dibri hiburan;. Pengajaran yang menyenangkan telinga ini menurunkan nilai dari memikul salib, bahkan menghilangkannya, dan menggantikannya dengan pengejaran akan harta dan kenikmatan dunia.

Ketiga, Memalingkan telinga dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng (4). Jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua (I Tim 4: 7). Contoh: percaya angka 4 dan 13 adalah angka sial, jangan membeli jarum dimalam hari, atas atap rumah harus diikat kain merah, anak-anak diberikan kalung jerangau dll. Kata “Takhayul versi Rasul Paulus bukan hanya mempercayai kepercayaan nenek moyang yang turun temurun melainkan ajaran-ajaran palsu yang mengajarkan bahwa untuk menjadi suci sebagai orang Kristen tidak cukup hanya melakukan apa yang tertulis dalam Alkitab tetapi juga harus ada “ibadah-ibadah tambahan” yakni tidak menikah, tidak makan daging dll(I Tim 4:3), di konteks sekarang tidak main internet, tidak nonton TV dll. Rasul Paulus katakan itu bukan ajaran sehat (I Tim 4:6).

.

Selamat hari Minggu, Selamat beribadah, Tuhan Yesus memberkati…..!!

Oleh. Pdt. Paulus Timang, M.Th

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *