Tuhan Allah berfirman: “Tidak baik ,kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan PENOLONG BAGINYA yang sepadan dengan dia.”
Kejadian 2 : 18.
Jabatan sebagai PENOLONG adalah jabatan yang DIBERIKAN dan DITETAPKAN oleh Allah sendiri bagi Perempuan, bukan karena status pernikahan atau Pemberian seorang laki-laki (Suami). Alasan kehadiran perempuan didalam keluarga juga sudah sangat jelas, yaitu karena TIDAK BAIK kalau manusia (Laki-laki) seorang diri saja.
Ketika seorang Perempuan (Isteri) memahami tujuan kehadirannya didalam keluarga, dia seharusnya menyadari beberapa hal berikut ini, yaitu :
- Dia hadir karena seorang Pria (Suami) masih memiliki kekurangan (Tidak baik), oleh sebab itu hendaknya seorang Perempuan (isteri) tidak bermimpi dan berharap akan menikah dengan seorang laki-laki yang sempurna. Dia harus menyadari bahwa karena laki-laki tidak sempurna, maka kehadirannya mutlak diperlukan.
- Dia hadir untuk MENJADIKAN LAKI-LAKI menjadi LEBIH BAIK. Kehadiran seorang perempuan (Isteri), seharusnya membawa pengaruh positif bagi seorang laki-laki (Suami), bukan sebaliknya menjadi beban dan memperburuk keadaan suami.
- Seorang Perempuan (Isteri) HARUS MENGETAHUI DAN MEMAHAMI KEKURANGAN SUAMI (Laki-laki) dengan tujuan untuk mempersiapkan diri untuk MENOLONG DAN MEMPERLENGKAPINYA, bukan untuk menyerang dan menjatuhkannya.
Sebagai PENOLONG, seorang Perempuan (Isteri) seharusnya menyadari bahwa Tuhan TELAH menaruh “KEKUATAN” didalam dirinya yang lebih dan tidak dimiliki oleh seorang laki-laki, misalnya : Lebih Sabar, Lebih Teliti, Lebih bersih, Lebih rapi, lebih hemat, dll. Untuk dapat menjadi Penolong yang baik dan efektif, seorang Perempuan (Isteri) harus MELATIH dan MEMPERLENGKAPI DIRI dengan keterampilan hidup (Kecakapan) sehingga dapat memberikan pertolongan kepada laki-laki (suami), kapan saja diperlukan. Sebaliknya seorang laki-laki (Suami) HARUS menyadari kekurangannya dan keterbatasannya serta memberikan ruang bagi Perempuan(Isteri) untuk melaksanakan fungsinya sebagai Penolong.
Masalah pada saat ini, umumnya laki-laki (Suami) merasa diri PALING MAMPU dan BERJASA serta PALING MENGERTI semua hal dalam keluarga serta kurang rendah hati untuk memberikan kesempatan dan memperhatikan (Bukan sekedar mendengar) saran dan perkataan Perempuan (Isteri). Laki-laki (Suami) akan merasa rendah diri kalau harus berdiskusi dengan isteri mereka tentang pekerjaan dan keputusan dalam keluarga.
Baik Perempuan (Isteri) dan laki-laki (Suami) HARUS memahami posisi mereka secara dewasa didalam keluarga. Kelebihan laki-laki (Suami) merupakan kelebihan seorang perempuan (Isteri), sebaliknya Kekurangan seorang laki-laki (Suami) juga merupakan kekurangan seorang Perempuan (Isteri).
Selamat Hari Minggu, selamat beribadah, Tuhan Yesus memberkati…….Shalom…….!!!
Oleh : Pdt. Rustam Miling, S.Th