Penginjilan Kaum Muda adalah Aset Gereja Masa Depan

Surat Gembala

Penginjilan Kaum Muda adalah Aset Gereja Masa Depan

“Lalu Musa memanggil Yosua dan berkata kepadanya di depan seluruh orang Israel: ‘Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkau akan masuk bersama-sama dengan bangsa ini ke negeri yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyang mereka untuk memberikannya kepada mereka, dan engkau akan memimpin mereka sampai mereka memilikinya.’ “Ulangan 31:7.

 “Sesungguhnya sudah dekat waktunya bahwa engkau akan mati; maka panggillah Yosua dan berdirilah bersama-sama dengan dia dalam Kemah Pertemuan, supaya Aku memberi perintah kepadanya.” Lalu pergilah Musa dan Yosua berdiri dalam Kemah Pertemuan.” Ulangan 31:14.

Sama halnya dengan kaum muda di dalam gereja, mereka adalah aset untuk masa depat gereja, orang-orang yang akan meneruskan pelayanan gereja. Banyak hal yang menjadikan kaum muda sebagai aset gereja.

Keunggulan kaum Muda, unggul dalam kekuatan, dan tenaga, unggul dalam penguasaan teknologi, kaum muda mempunyai peluang besar untuk menciptakan jaringan komunikasi yang luas ditengah masyarakat, dan menjadi target besar untuk pengembangan komonitas-komonitas yang ada di masyarakat.

Hal ini yang menjadikan kaum muda, sebagai aset yang besar yang dimiliki gereja.

Sama seperti ketika Allah menentukan Yosua sebagai pengganti Musa, Allah memanggil dan memberi perintah kepada Yosua, demikian juga kepada setiap kita, Dia memanggil kita dan memberikan perintan yang akan menyadarkan kita, kenapa kita disebut sebagai aset gereja, kenapa pelayanan atau penginjilan yang kita lakukan adalah aset bagi gereja?

Ada beberapa hal yang harus kita sadari mengenai pelayanan dan kerinduan Tuhan yang sering kali kita lupakan sebagai orang percaya.

Pertama kita harus sadar bahwa, Allah tidak hanya memanggil kita sebagai hamba-Nya saja, tetapi Dia memanggil kita utuk menjadi bagian dari diri-Nya.

Yesaya 49: 6

“Terlalu sedikit bagimu hanya untuk menjadi hamba-Ku, untuk menegakkan suku-suku Yakub dan untuk mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara. Tetapi Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi.”

Kedua, Allah tidak meminta kita untuk melakukan aksi penginjilan dengan cara yang memberatkan kita, tetapi biarkan pesan injil itu tersampaikan melalui kehidupan kita.

Matius 5:16 TB

“Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.”

Di dalam penginjilan ada suatu hal yang menarik, yang di sampaikan oleh Paulus:

1 Korintus 3:6 TB

“Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan.”

Tidak perlu kita yang memenen hasil yang kita tanam atau siram, Allah yang tau kapan itu siap untuk di panen, karena Dia yang memberi pertumbuhan, namun satu yang kita sadari bahwa kita sedang mempersiapkan jiwa-jiwa baru bagi Allah, dan aset terbesar Allah dalam sorga adalah jiwa-jiwa baru.

Satu kisah yang luar biasa, ketika Yesus berkeliling ke kota-kota dan desa-desa untuk melayani, Dia menyaksikan banya orang yang kelelahan dan terlantar seperti domba tanpa gembala, maka tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan dan Dia berkata “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit.” (Matius 9:35-38) Dalam kalimat lain Yesus mau berkata bahwa “Banyak jiwa yang menunggu untuk dituai, tetapi sedikit orang yang mau menuai jiwa-jiwa itu, sedikit orang yang mau berbelas kasihan terhadap jiwa-jiwa, atau memperhatikan jiwa-jiwa itu.”

Shalom, selamat hari Minggu Tuhan Yesus memberkati.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *