Yosua 24:15
“Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!”
Puncak dari pasal ini adalah bagaimana komitmen pribadi dan keluarga Yosua.Yosua sadar bahwa kesetiaan kepada Tuhan bukan keputusan massa, tetapi keputusan keluarga dalam setiap pribadi. Setiap orang mau melihat gereja bertumbuh dan kuat. Tapi kita harus mengetahui bahwa gereja kuat, gereja bertumbuh dimulai dari pribadi dalam keluarga. Keluarga yang dewasa dalam Kristus sangat berpengaruh bagi pertumbuhan gereja, karena keluarga adalah fondasi gereja.
Apa pengaruh keluarga yang dewasa bagi Gereja ?
- Keluarga dewasa membangun dasar rohani gereja
Yosua 24:15 “Aku dan rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!”
Ayat ini menunjukkan bahwa kedewasaan rohani keluarga dimulai dan kepemimpinan yang takut akan Tuhan. Saat ini kita hidup di zaman ketika banyak keluarga yang bingung menentukan arah hidup, dan akhirnya banyak gereja menjadi lemah karena keluarga-keluarga didalamnya tidak berakar dalam iman.. Keluarga adalah gereja mini dirumah dan disitulah tempat membangun nilai-nilai rohani. Keluarga yang membangun mezbah doa dan firman di rumah akan menghasilkan anggota jemaat yang hidup dalam kebenaran. Jika keluarga kuat secara rohani, gereja pun akan kuat.
- Keluarga dewasa mempersiapkan pemimpin dan pelayan gereja
Suami sebagai kepala keluarga meneladani kepemimpinan Kristus: memimpin dengan kasih, bukan otoritas semata. Dalam Efesus 5:23 “karena suami adalah kepala istri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dia yang menyelamatkan tubuh”.
Istri dan anak-anak melihat contoh kepemimpinan yang melayani.
Melatih anggota keluarga untuk melayani dengan orang tua melibatkan anak-anak dalam pelayanan dan itu akan menanamkan hati melayani sejak kecil/muda.
Kepemimpinan dan pelayanan yang sejati dimulai dari ketaatan kepada firman Tuhan. Seperti dalam 2 timotius 3:15 “engkau sejak kecil sudah mengenal Kitab Suci”. Artinya sudah ditanamkan dalam keluarga sejak kecil dikenalkan pada firman Tuhan itu.
- Keluarga dewasa membawa persatuan bukan perpecahan
Keluarga dewasa adalah fondasi penting dalam mmebangun persatuan dalamm gereja.
Dalam 1 korintus 1:10 “Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia, sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu,m tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir”.
Bagaimana tetap menjaga persatuan dalam keluarga ?
Menjaga komunikasi yang terbuka, jujur, dan penuh kasih menghndar salah paham dan pertengkaran.
Dalam efesus 4:29 “jangan ada perkataan kotor” artinya keluarga tidak menyimpan dendam, tetapi membangun dialog dengan niat untuk menyatukan bukan memecahkan.
Dalam keluarga mengutamakan kasih dan pengampunan satu dengan yang lain.
Tanpa kasih dan pengampunan, keluarga mudah retak. Persatuan hanya ada jika setiap anggota keluarga siap mengampuni. Dan melalui itu mereka memahamai bahwa gereja adalah tubuh Kristus, bukan tempat persaingan atau perpecahan. Dan melalui kasih, komitmen serta kesabaran, mereka menjadi alat Tuhan untuk menciptakan kesatuan yang indah dalam tubuh Kristus.
Gereja yang kuat lahir dari keluarga yang sehat. Mari jadikan keluarga tempat untuk bertumbuh secara iman, karakter dan kasih demi membangun gereja Tuhan yang sehat dan berdampak. Bangunlah Gereja dalam Tuhan, maka engkau sedang membangun gereja yang sejati.
Selamat hari raya pentakosta, selamat beribadah jemaat Tuhan. Tuhan Yesus Memberkati. Shalom.
.Oleh : Maria Zanetta Putri Angeline, S.Fil