SURAT GEMBALA
Minggu, 29 MEI 2022
MUKJIZAT MINYAK SEORANG JANDA
II RAJA-RAJA 4:1-7
Shalom, Setiap pribadi pasti senang kalau diperhadapkan dengan berkat apalagi disertai dengan Mukjizat, sehingga ada beberapa Gereja dan tidak sedikit jemaat Tuhan yang hanya fokus kepada Berkat dan Mukjizat tanpa melihat bagaimana, mengapa dan apa yang ingin Tuhan kerjakan dan lakukan melalui berkat dan mukjizat-Nya. Selain itu seringkali kita hanya melihat pada berkat dan lupa akan penderitaan, tekanan, permasalahan yang Tuhan ijinkan untuk membentuk kita. Siapakah sebenarnya perempuan janda ini dan apakah masalahnya dalam teks ini? Perempuan ini adalah Istri seorang Nabi. Suaminya (Nabi) telah meninggal dunia. Tidak ada lagi tulang punggung keluarga ekonomi sulit. Bukan hanya telah meninggal dunia, tetapi suaminya telah meninggalkan banyak hutang. Penagih hutang mau mengambil kedua anaknya untuk menjadi budak sebagai jaminan dan membayar hutangnya. Tuhan menolongnya melalui Nabi Elisa dengan Mukjizat minyak yang sedikit dalam buli-buli menjadi banyak dan memenuhi bejana. Tuhan juga melihat kesiapan dan respon perempuan ini terhadap Perkataan Nabi. Paling tidak ada 4 rahasia seorang janda mengalami mukjizat minyak yang dapat membayar hutang dan mencukupi kebutuhan hidupnya menurut II Raja-Raja 4:1-7:
Pertama, mengadu kepada pribadi yang tepat (1). Salah seorang dari isteri-isteri para nabi mengadukan halnya kepada Elisa, sambil berseru : “Hambamu, suamiku, sudah mati dan engkau ini tahu, bahwa hambamu itu takut akan TUHAN. Tetapi sekarang, penagih hutang sudah datang untuk mengambil kedua orang anakku menjadi budaknya.” Mengapa perempuan ini mengadu kepada Elisa? Suaminya adalah Hamba Elisa, terlebih dari itu Elisa adalah Seorang Nabi. Seorang Nabi, adalah hamba Tuhan, mengucapkan kata-kata demi nama Tuhan, dan hanya memegang perintah atau perkataan yang diterimanya dari Tuhan, serta bertanggungjawab penuh kepada Tuhan. isi aduan: Hambamu, suamiku, sudah mati. Engkau ini tahu, bahwa hambamu ini takut akan TUHAN. Tetapi sekarang, penagih hutang sudah datang untuk mengambil kedua orang anakku menjadi budaknya.”
Kedua, Berkata Jujur dan Terbuka (2). Jawab Elisa kepadanya: “Apakah yang dapat kuperbuat bagimu? Beritahukanlah kepadaku apa-apa yang kaupunya di rumah.” Berkatalah perempuan itu: “Hambamu ini tidak punya sesuatu apapun di rumah, kecuali sebuah buli-buli berisi minyak. Sikap Elisa yang “Membapa’i”: Elisa Tidak menghakimi Perempuan Janda dan menggertaknya. Elisa tidak menasihatinya dan berkata-kata panjang lebar. Ada dua Point penting yang sangat menarik dari perkataan dari “BAPA ROHANI” ini dan LANGSUNG menyentuh pada SOLUSI: “Apakah yang dapat kuperbuat bagimu? Beritahukanlah kepadaku apa-apa yang kaupunya di rumah. Tuhan memberkati kita melalui kejujuran dan dengan apa yang ada pada kita. Hambamu ini tidak punya sesuatu apapun di rumah, kecuali sebuah buli-buli berisi minyak.
Ketiga, menjadi Pendengar dan memiliki relasi yang baik (3-4). Lalu berkatalah Elisa: “Pergilah, mintalah bejana-bejana dari luar, dari pada segala tetanggamu, bejana-bejana kosong, tetapi jangan terlalu sedikit. Kemudian masuklah, tutuplah pintu sesudah engkau dan anak-anakmu masuk, lalu tuanglah minyak itu ke dalam segala bejana. Mana yang penuh, angkatlah!” Buktinya: Perempuan Janda ini mendengar dengan baik apa yang disampaikan. Memiliki etika dalam berdialog, Dia tidak menyanggah, memotong pembicaraan dan memprotes apa yang disampaikan kepadanya. Memiliki hubungan yang baik dengan tetangga. Buktinya: tetangga memberikan bejana-bejana kosong kepadanya dan kedua anaknya, Kemungkinan tetanggalah yang banyak membeli minyak yang dijual perempuan janda ini.
Keempat, Pribadi yang taat (5-7). Pergilah perempuan itu dari padanya; ditutupnya lah pintu sesudah ia dan anak-anaknya masuk; dan anak-anaknya mendekatkan bejana-bejana kepadanya, sedang ia terus menuang Ketika bejana-bejana itu sudah penuh, berkatalah perempuan itu kepada anaknya: “Dekatkanlah kepadaku sebuah bejana lagi,” tetapi jawabnya kepada ibunya: “Tidak ada lagi bejana.” Lalu berhentilah minyak itu mengalir. Kemudian pergilah perempuan itu memberitahukannya kepada abdi Allah, dan orang ini berkata: “Pergilah, juallah minyak itu, bayarlah hutangmu, dan hiduplah dari lebihnya, engkau serta anak-anakmu.” Cirri-ciri pribadi yang taat dalam konteks ini; TIDAK MENUNDA-NUNDA pekerjaan tetapi LANGSUNG melakukan tepat seperti yang dikatakan kepadanya(5a). BELAJAR mencukupkan diri dengan berkat yang ada(6)- Bejana sudah Penuh, tidak ada lagi bejana yang kosong, berhentilah minyak itu mengalir. BERSYUKUR & MENGOLAH berkat dengan cara TUHAN(7). Memberitahukan kepada Abdi Allah, Menjual minyak, bayar hutang, hidup dari lebihnya.
Selamat hari Minggu, Selamat beribadah, Tuhan Yesus memberkati…….!!!
Oleh : Pdt. PAULUS TIMANG, M.Th
Terima kasih