MERESPONI NATAL DENGAN RASA TAKUT

SURAT GEMBALA

Minggu, 08 Desember 2019

MERESPONI NATAL DENGAN RASA TAKUT

Ketika raja Herodes mendengar hal itu, TERKEJUTLAH IA  beserta seluruh Yerusalem.

Matius 2 : 3

Berita Natal seharusnya merupakan BERITA KESUKAAN BESAR bagi seluruh bangsa. Namun Fakta sampai saat ini, tidak semua manusia dan bangsa meresponi dan menyambut Natal dengan sukacita.  Bukan hanya raja Herodes, sampai saat ini ada 5 negara di dunia ini yang terang-terangan MELARANG merayakan natal serta menjual pernak-pernik Natal yaitu : Somalia, Tajikistan, Brunai Darusalam, Saudi Arabia dan Korea Utara. Sementara itu ada 6 Negara yang tidak melarang tetapi tidak merayakan Natal yaitu : Maroko, Jepang, Cina, Maladewa dan Mongolia. Peristiwa memang menuntut Respon. Dalam Matius 2:1-12 ada 3 respon yang berbeda terhadap Natal. Orang majus yang begitu bersemangat ingin bertemu dengan bayi Natal itu, Imam-imam Kepala dan Ahli Taurat bangsa Yahudi yang bersikap masa bodoh serta Herodes yang meresponinya dengan TERKEJUT dan ketakutan.

Tidak dipungkiri bahwa sesungguhnya respon mereka menggambarkan SIKAP HATI mereka terhadap Mesias sang Natal itu. Hati yang begitu rindu untuk bertemu dan melihat Yesus sang Natal itu mendorong orang-orang Majus untuk BERKORBAN dan mengambil resiko yang besar, sebaliknya sikap hati yang ACUH TAK ACUH membuat para Imam dan Ahli Taurat bahkan tidak merasa perlu untuk pergi ke Betlehem meskipun jaraknya tidak lebih dari 10 kilometer dari Yerusalem. Yang sangat menyedihkan yaitu Herodes yang meresponinya dengan KETAKUTAN karena pikiran yang duniawi dan ketakutan akan kehilangan tahta kerajaannya.

Hari ini juga kalau kita jujur, kita memiliki respon masing-masing terhadap peristiwa Natal. Ada yang menyambut dan mempersiapkan diri dengan sukacita terlepas dari berapa banyak uang dan fasilitas yang dimiliki, ada yang biasa-biasa saja seperti Imam Kepala dan para Ahli Taurat meskipun kita memiliki kemampuan lebih untuk itu, tetapi mungkin saja ada yang merasa ini adalah sesuatu yang tidak penting dan merepotkan. Kita tahu masing-masing respon kita, dan respon kita sesungguhnya menggambarkan sikap hati kita. Dosa akan membuat kita merasa TERGANGGU dengan berita Natal dan kehadiran sang Natal. Natal hanya respon MENERIMA atau MENOLAK Dia, Yesus sang Juruselamat itu. Pastikan kita menyambut dan merayakan Natal Tahun ini dengan respon yang penuh sukacita, bukan acuh tak acuh apalagi dengan ketakutan dan kebencian.

Selamat menyongsong hari Natal 25 Desember 2019 dan Tahun Baru 1 Januari 2020. Damai Sejahtera Tuhan kiranya selalu akan menyertai kita sekalian.

Christmas is coming.,,,, May Christmas will bring you joy and happiness. God blessing will give you a new strength and hope in the coming year 2020. We wish you Merry Christmas and happy new year 2020.

Oleh : Pdt. Rustam Miling, S.Th

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *