(Mazmur 127:3)
Dalam Mazmur 127:3, tertulis, “Sesungguhnya Anak-anak lelaki adalah milik pusaka dari pada Tuhan, dan buah kandungan adalah suatu upah.” Ayat ini memberikan gambaran yang indah tentang betapa berharganya anak-anak dalam pandangan Tuhan. Namun, siapakah anak-anak yang dimaksud dalam ayat ini? Apakah mereka hanya sekadar individu muda yang dilahirkan ke dunia, atau apakah ada makna yang lebih mendalam di balik kata-kata tersebut?
Pertama-tama, penting untuk memahami bahwa dalam konteks ayat ini, anak adalah warisan Tuhan. anak-anak sering kali dianggap sebagai anugerah yang diberikan langsung oleh Tuhan. Mereka dipandang sebagai pemberian yang sangat berharga, sebagai karunia yang harus dijaga, dilindungi, dan diberikan kasih sayang. Dalam Mazmur 127:3, anak-anak dipandang sebagai bagian penting dari keluarga dan masyarakat, yang memiliki potensi besar untuk membawa kebahagiaan, harapan, dan kesinambungan kehidupan.
Namun, anak-anak juga dapat dipahami dalam konteks yang lebih luas. Mereka bukan hanya individu muda dalam arti harfiah, tetapi juga simbol dari kesucian, kepolosan, dan keberanian. Mereka adalah manifestasi dari kebaikan, keadilan, dan keberkahan. Dalam banyak tradisi dan kepercayaan, anak-anak dianggap sebagai pewaris nilai-nilai luhur, sebagai pembawa perubahan positif, dan sebagai cahaya yang menerangi kegelapan.
Dengan demikian, ketika kita membaca Mazmur 127:3, kita tidak hanya mengenali anak-anak sebagai individu yang rentan yang perlu diurus dan dijaga, tetapi juga sebagai simbol dari keberkahan dan harapan bagi masa depan.
Kedua, anak adalah panah dalam tangan orang tua. Dalam konteks ini, penting bagi kita untuk merenungkan peran kita dalam mendidik, melindungi, dan membimbing anak-anak. Kita sebagai orang dewasa memiliki tanggung jawab besar untuk menciptakan lingkungan yang aman, mendukung, dan memberdayakan bagi mereka. Kita harus menghormati, mendengarkan, dan memahami perspektif mereka, serta memberikan contoh yang baik dalam perilaku dan tindakan kita sehari-hari.
Ketiga, Anak adalah berkat dan tanggungjawab.
Keempat, Anak adalah investasi untuk masa depan. Untuk penjelasan selengkapnya..mari kita simak dan renungkan dalam Khotbah hari ini. Tuhan memberkati.
Selamat beribadah, Tuhan Yesus memberkati…….!!!
Oleh : Pdt. Paulus Timang, M.Th