SURAT GEMBALA
Minggu, 30 Agustus 2020
KASIH YANG PENUH UNTUK MISI DAN PENGINJILAN
Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi IA sabar terhadap kamu, KARENA IA MENGHENDAKI SUPAYA JANGAN ADA YANG BINASA, melainkan supaya SEMUA ORANG berbalik dan bertobat.
II Petrus 3 : 9
Tanggung jawab memberitakan Injil KEPADA SEGALA MAKHLUK adalah suatu perintah yang diterima langsung oleh ke-sebelas murid Yesus dari Yesus sendirI, yang juga diteruskan kepada gereja dan orang-orang percaya saat ini. Markus 16 : 15 : Lalu Ia berkata kepada mereka : “Pergilah ke SELURUH DUNIA, beritakanlah Injil kepada SEGALA MAKHLUK. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.”Kata KEPADA SEGALA MAKHLUK menujukan bahwa injil harus diberitakan kepada semua orang, baik yang beperilaku baik atau jahat, yang menerima atau menolak, yang bersahabat atau yang memusuhi.
Memberitakan injil kepada orang yang menerima dan bersahabat, bukanlah suatu hal yang sulit, meskipun dalam prakteknya SERING TERLUPAKAN. Namun memberitakan Injil kepada orang yang MENOLAK apalagi yang MEMUSUHI, bukanlah hal yang gampang dan menyenangkan. Tetapi INJIL HARUS DIBERITAKAN juga kepada mereka. Oleh sebab itu, Penginjilan kepada mereka HARUSLAH didasarkan atas KASIH YANG PENUH kepada jiwa mereka. Sering semangat atau keinginan untuk memberitakan injil kepada orang seperti ini terhalang karena kita hanya memperhatikan PERBUATAN JAHAT mereka. Tetapi dalam hal ini Alkitab dengan jelas menetapkan bagaimana kita harus BELAS KASIHAN kepada mereka yang ragu-ragu, selamatkanlah mereka dengan jalan MERAMPAS MEREKA DARI API. Tetapi Tujukanlah belas kasihan yang disertai ketakutan kepada orang-orang lain juga, dan BENCILAH PAKAIAN MEREKA yang dicemarkan oleh keinginan-keinginan dosa. Artinya, memberitakan injil kepada mereka haruslah ada PERJUANGAN atau bahkan PENGORBANAN. Kita harus tegas terhadap DOSA mereka, tetapi tetap MENGASIHI jiwa mereka. Tidak seorang penginjil atau Pendeta sehebat apapun dapat melakukannya apabila dilakukan dengan cara dan keinginan manusia. Hal ini hanya akan dapat dilakukan jikalau kita HIDUP dan MEWARISI kasih Allah. Kasih Allah itu MEMBERI, kasih Allah itu BERKORBAN. Ingatlah : Manusia dapat memberi tanpa berkorban, tetapi setiap pemberian Allah SELALU diikuti PENGORBANAN. Kita tidak pernah sungguh-sungguh memberi jika kita tidak berkorban. Semua hamba Tuhan bicara tentang pentingnya Misi dan Penginjilan. Semua gereja dan orang percaya bicara tentang pentingnya Misi dan Penginjilan. Tidak sedikit dana yang dihabiskan untuk MENGADAKAN SEMINAR MISI DAN PENGINJILAN. Tetapi apakah implementasi langsung yang dirasakan dan dialami oleh “ORANG-ORANG BERDOSA” itu?
Pertanyaan : Kapan dan dengan cara apakah kita akan menerima dan memiliki kasih yang dari pada Allah itu yang akan membuat kita juga mewarisi KASIH ALLAH kepada jiwa-jiwa yang terhilang?
- Saat kita memutuskan untuk PERCAYA dan MENERIMA Yesus yang adalah WUJUD KASIH ALLAH akan dunia in, bukan saat kita masuk menjadi orang Kristen atau anggota gereja. Saat kita PERCAYA dan MENERIMA Yesus, kita menerima dan mengalami KASIH Allah didalam diri kita. Kita menghargai KESELAMATAN yang kita terima dan PASTI merasakan kerinduan yang mendalam untuk MENGASIHI dan MENYELAMATKAN orang-orang lain yang masih terikat oleh dosa. Suatu bukti bahwa seseorang telah menerima keselamatan adalah adanya kerinduan untuk menyelamatkan orang lain.
- Kasih kita kepada Allah akan dibuktikan dengan kasih kita kepada sesama manusia. Matius 22 : 37-39 : Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua yang sama dengan itu, ialah : Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Artinya, kasih kita akan sesama manusia mencerminkan kasih kita kepada Allah. Orang yang sungguh mengasihi Allah akan dapat sungguh-sungguh mengasihi sesama manusia. I Yohanes 4 : 20 : Jika seorang berkata “Aku mengasihi Allah”, dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah PENDUSTA, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, TIDAK MUNGKIN mengasihi Allah yang tidak dilihatnya.
Kasih kita kepada Allah memungkinkan kita dan gereja untuk mengasihi jiwa-jiwa yang terhilang secara penuh. Kasih itu tidak kita peroleh dalam bangku pendidikan Theologi dan jabatan gerejawi, tetapi kasih itu kita terima secara pribadi dari Tuhan saat kita memutuskan untuk PERCAYA dan MENERIMA Yesus yang adalah WUJUD kasih Allah itu. Orang yang telah mengalami kasih Allah akan memiliki kasih terhadap sesama manusia, orang yang sudah menerima keselamatan dari Allah, akan merasa rindu untuk menyelamatkan orang-orang lain yang masih terikat didalam dosa. DIDALAM KASIH ADA KUASA YANG MEMULIHKAN DAN MENYELAMATKAN. Apakah kasih itu terdapat didalam diri saya saat ini?
Selamat Hari Minggu, Selamat bribadah, Have a blessed Sunday, God bless You…..!!
Oleh : Pdt. Rustam Miling, S.Th