( Efesus 5:15-17)
Dalam kehidupan yang serba cepat dan penuh tantangan di sepanjang tahun 2025 ini, konsep mengendalikan waktu menjadi isu yang semakin penting untuk kita ketahui. Dalam surat Paulus kepada jemaat di Efesus, khususnya dalam Efesus 5:15-17, terdapat pesan yang mendalam tentang bagaimana seharusnya kita memperlakukan waktu yang diberikan/dipercayakan kepada kita. Ayat-ayat ini menekankan pentingnya kebijaksanaan dalam hidup kita sehari-hari, dan bagaimana kita dapat menjadi dewasa dalam mengelola waktu. bagaimanakah ciri-ciri pribadi yang dewasa dalam mengendalikan waktu menurut Efesus 5:15-17:
- Menghargai Waktu sebagai Anugerah(15).
Paulus mengawali nasihatnya dengan mengingatkan kita untuk “perhatikan dengan saksama, bagaimana kamu hidup.” Ini adalah panggilan untuk menjadi sadar akan cara hidup kita. Dalam konteks ini, waktu bukan hanya sekedar pengukuran, tetapi merupakan anugerah yang harus dihargai. Setiap detik, menit, dan jam yang kita miliki adalah kesempatan untuk melakukan hal yang baik, berbagi kasih, dan berkontribusi positif kepada orang lain.
nilai-nilai dan tujuan Dalam dunia yang penuh dengan distraksi, di mana informasi dan hiburan mudah diakses, kita sering kali terjebak dalam rutinitas yang tidak produktif. Oleh karena itu, kita perlu mengingat bahwa mengelola waktu dengan bijak adalah bagian dari hidup yang dewasa. Kita harus mampu mengevaluasi aktivitas sehari-hari kita dan memastikan bahwa waktu yang kita habiskan mencerminkan hidup kita.
- Bijaksana dalam Mengambil Keputusan(16)
Efesus 5:16 melanjutkan dengan mengatakan, “pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.” Dalam konteks ini, Paulus menekankan bahwa kita hidup di tengah-tengah tantangan dan godaan yang dapat mengalihkan kita dari tujuan yang benar. Menggunakan waktu dengan bijak berarti mengambil keputusan yang tepat tentang bagaimana kita akan menghabiskan waktu kita.
Kebijaksanaan dalam mengelola waktu mencakup kemampuan untuk memprioritaskan kegiatan yang membawa dampak positif. Misalnya, kita perlu memisahkan antara aktivitas yang mendatangkan kebahagiaan sejati dan yang hanya memberikan kepuasan sesaat. Ini berarti kita harus berani berkata tidak pada hal-hal yang tidak memberikan nilai tambah dalam hidup kita dan memilih untuk berinvestasi dalam hubungan yang bermakna, pembelajaran, serta pertumbuhan spiritual (Filipi 4:8-9).
- Memahami Kehendak Tuhan(17)
Ayat terakhir dalam perikop ini, Efesus 5:17, mengingatkan kita untuk “tidak bodoh, tetapi mengerti apa kehendak Tuhan.” Ini menunjukkan pentingnya memiliki pemahaman yang jelas mengenai tujuan hidup kita dari perspektif ilahi. Ketika kita berusaha untuk mengenali dan mengikuti kehendak Tuhan, kita akan lebih mampu mengatur waktu kita dengan cara yang sesuai dengan rencana-Nya.
Mengetahui kehendak Tuhan juga membantu kita dalam membuat pilihan yang lebih baik. Kita tidak hanya hidup untuk diri kita sendiri, tetapi juga untuk melayani orang lain dan berkontribusi kepada masyarakat. Dengan demikian, pengelolaan waktu bukan hanya tentang efisiensi, tetapi juga tentang menjalankan misi yang lebih besar yang telah dipercayakan kepada kita.
Kesimpulan
Mengendalikan waktu dengan bijak adalah tanda kedewasaan dalam iman dan kehidupan. Melalui pengajaran dari Efesus 5:15-17, kita diajarkan untuk memahami dan mengevaluasi diri, apakah ciri-ciri pribadi yang dewasa dalam mengendalikan wakgu sudah kita miliki?mari kita evaluasi diri dengan 3 hal berikut ini :
- Apakah saya menghargai waktu sebagai anugrah?
- Apakah saya sudah bijaksana dalam mengambil keputusan?
- Apakah saya memahami kehendak Tuhan dalam hidup saya?
Selamat Hari Minggu, Selamat beribadah, Tuhan Yesus memberkati,……Shalom……..!!!
Oleh : Pdt. Paulus Timang, M.Th