DAMPAK MENGABAIKAN DOA

(Yudas 1:20-21)

 

Di dalam Yudas 1:20-21, terdapat pernyataan yang mengajak umat Kristen untuk “bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus.” Ayat ini memberikan penekanan penting tentang hubungan antara iman, doa, dan kehidupan spiritual yang sehat. Mengabaikan doa, dalam konteks ayat ini, dapat berdampak signifikan terhadap kehidupan seseorang sebagai seorang percaya.

 

  1. Keterbatasan Dalam Iman

Salah satu dampak paling nyata dari mengabaikan doa adalah terbatasnya pertumbuhan iman seseorang. Doa adalah sarana komunikasi yang memungkinkan kita untuk berhubungan lebih akrab dengan Tuhan. Ketika kita tidak berdoa, kita kehilangan kesempatan untuk memperdalam pengalaman kita dengan Allah. kita  akan merasa kehilangan arah, tidak ada penguatan dalam momen-momen kesulitan, dan tidak mampu mengatasi tantangan iman yang dihadapi.

 

  1. Kelemahan Dalam Melawan Godaan

Yudas mengingatkan kita untuk membangun diri kita dalam iman yang suci. Mengabaikan doa membuat kita rentan terhadap ajaran-ajaran palsu dan godaan yang datang. Dalam konteks ini, mengabaikan doa berarti mengabaikan sarana untuk mendapatkan kekuatan dan bimbingan dari Roh Kudus. Akibatnya, kita tidak akan mampu membedakan antara kebenaran dan tipuan yang mengelilingi kita.

 

  1. Jauh dan terputus Dari Kasih Allah

Ayat 21 mengingatkan kita untuk “peliharalah dirimu demikian dalam kasih Allah.” Doa berfungsi sebagai alat untuk kita tetap berada dalam hubungan yang intim dengan Tuhan dan merasakan kasih-Nya. Ketika doa diabaikan, kita bisa dengan mudah tersesat dan merasa jauh dari kasih Allah. Ini bisa mengakibatkan perasaan ketidakpastian dan kekosongan dalam jiwa. Tanpa keintiman melalui doa, kita meragukan kasih dan komitmen Tuhan terhadap kita.

 

  1. Kehilangan Harapan Akan Rahmat/anugrah

Yudas juga mengajak kita untuk menunggu dengan harapan akan rahmat Tuhan Yesus Kristus. Dalam menjalani kehidupan Kristen, banyak tantangan dan kesulitan yang  dihadapi. Doa menjadi sumber pengharapan dan kekuatan yang mengingatkan kita untuk tidak menyerah. Dalam pengabaian doa, kita bisa kehilangan perspektif ini dan bahkan jatuh ke dalam keputus-asaan. Kita akan  terasing dan tidak ada pengharapan, padahal doa dapat menghidupkan kembali semangat dan memperbaharui harapan yang hilang.

 

  1. Membuat Diri Dalam Ketidakberdayaan

Terakhir, kita perlu menyadari bahwa mengabaikan doa membuat kita terjerumus dalam keadaan tidak berdaya. Doa bukan hanya sekadar rutinitas, tetapi adalah kekuatan yang mendorong kita untuk terus bergerak maju dan berjuang. Tanpa doa, mungkin kita akan merasa seolah kita berjuang sendirian, dan ini dapat mengarah pada depresi spiritual. Kitab Yudas, melalui pesan ini, menunjukkan pentingnya berkomitmen pada kehidupan doa agar kita tetap kuat dalam iman dan tidak mudah goyah saat menghadapi cobaan.

 

Kesimpulan

Dari semua dampak yang diuraikan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa mengabaikan doa berdasarkan ajaran Yudas 1:20 berpotensi membawa dampak yang sangat negatif bagi kehidupan iman seseorang. Oleh karena itu, sebagai orang Kristen, adalah penting untuk menegakkan komitmen dalam berdoa, berjuang dalam iman, dan terus menjaga hubungan dengan Tuhan. Mari kita meningkatkan kehidupan doa kita, agar kita tidak hanya menjadi pengikut Kristus yang baik tetapi juga menjalani hidup yang dipenuhi dengan kasih dan pengharapan, sebagaimana yang dimaksud dalam kitab Yudas.

Selamat hari Minggu, Selamat beribadah, Tuhan Yesus memberkati…….Shalom…….!!!

 

Oleh : Pdt. Paulus Timang, M.Th

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *