Bertumbuh dalam Iman, Bertambah dalam Kasih, Berdampak bagi Dunia (I Tesalonika 3:12).

Pada momen spesial ini, kita merayakan HUT GKII yang ke-97. Sebuah perjalanan panjang yang penuh dengan suka dan duka, di mana kita telah menyaksikan kasih dan penyertaan Tuhan dalam setiap langkah yang kita ambil. Dalam refleksi khotbah hari ini, mari kita merenungkan makna bertumbuh dalam iman, bertambah dalam kasih, dan berdampak bagi dunia srta kebiasaan-kebiasaan apa saja yang mendorong hal-hal tersebut berdasarkan analisis dari I Tesalonika 3:12.

1. Makna Bertumbuh dalam Iman

I Tesalonika 3:12 menekankan pentingnya pertumbuhan iman sebagai fondasi kehidupan Kristen. “Dan Tuhan mengaruniai kamu semakin bertambah-tambah dalam kasih seorang kepada yang lain dan kepada semua orang.” Dalam konteks ini, iman bukanlah sesuatu yang statis, melainkan sebuah perjalanan yang terus berkembang. Pertumbuhan iman kita tidak hanya diukur dari pengetahuan teologis yang kita miliki, tetapi juga dari bagaimana kita mengaplikasikan iman kita dalam kehidupan sehari-hari.

Gereja sebagai tubuh Kristus harus menjadi tempat di mana setiap anggotanya dapat tumbuh dan berkembang dalam iman. Ini bisa diwujudkan melalui berbagai kegiatan, seperti persekutuan, studi Alkitab, dan pelayanan. Melalui kegiatan-kegiatan ini, kita saling menguatkan dan membangun satu sama lain. Selain itu, tantangan dan ujian dalam hidup sering kali berfungsi sebagai alat Tuhan untuk memperkuat iman kita. Ketika kita menghadapi kesulitan, kita diingatkan akan ketergantungan kita kepada Tuhan yang adalah sumber kekuatan sejati.

2. Makna Bertambah dalam Kasih

Kasih adalah inti dari ajaran Kristus. Dalam I Tesalonika 3:12, kita diajak untuk semakin bertambah dalam kasih, tidak hanya di antara sesama anggota gereja, tetapi juga kepada semua orang. Kasih yang dimaksudkan di sini adalah kasih yang tulus dan tanpa syarat, yang mencerminkan kasih Kristus kepada kita. Dalam konteks gereja, kasih ini terwujud dalam sikap saling peduli, saling mendukung, dan saling mengasihi.

Bertambah dalam kasih berarti kita harus berani membuka hati dan tangan kita untuk melayani orang lain. Ini bisa dimulai dari hal-hal kecil, seperti membantu tetangga yang membutuhkan atau terlibat dalam kegiatan sosial di masyarakat. Ketika kita menunjukkan kasih kepada orang lain, kita tidak hanya menjadi saluran berkat, tetapi juga menjadi saksi bagi kasih Tuhan yang lebih besar. Kasih yang kita tunjukkan akan menarik orang lain untuk mengenal Kristus, yang adalah sumber kasih sejati.

3. Makna Berdampak bagi Dunia

Sebagai  gereja yang merayakan HUT GKII ke-97, kita diingatkan akan panggilan kita untuk menjadi garam dan terang bagi dunia. Berdampak bagi dunia berarti kita tidak hanya hidup untuk diri sendiri, tetapi kita juga memiliki tanggung jawab untuk melayani dan memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar kita. I Tesalonika 3:12 mengingatkan kita bahwa pertumbuhan iman dan kasih yang kita jalani harus berujung pada tindakan nyata yang membawa perubahan.

Oleh : Pdt. Paulus Timang, M.Th

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *