ANAK SEBAGAI JEMBATAN PENGINJILAN

ANAK SEBAGAI JEMBATAN PENGINJILAN

Matius 18:10

 “Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini! Karena Aku berkata kepadamu, ada malaikat mereka  di Sorga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di sorga.”

 

Shalom, Jemaat yang dikasihi Tuhan, Matius 18:10 menyatakan, “Ingatlah/Hati-hatilah janganlah kamu meremehkan seorang dari anak-anak ini; sebab Aku berkata kepadamu: Malaikat-malaikat mereka yang di sorga senantiasa memandang/melihat muka/wajah  Bapa-Ku yang di sorga.” Ayat ini menggambarkan pentingnya anak-anak dalam konteks spiritual dan penginjilan. Dalam Khotbah hari ini, kita akan menjelajahi bagaimana anak-anak dapat menjadi jembatan penginjilan dmenurut Matius 18: 10. Apakah keunggulan dan  anak sehingga dapat menjadi jembatan penginjilan; 1. Anak-anak memiliki iman yang sederhana Anak-anak memiliki kecenderungan untuk menerima kebenaran iman dengan iman yang sederhana dan tulus. Mereka tidak terlalu terbebani oleh keraguan atau pemikiran yang rumit seperti orang dewasa. Yesus sendiri mengatakan dalam Matius 18:3, “Aku berkata kepadamu, jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil, kamu sama sekali tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.” Anak-anak memiliki kecenderungan untuk menerima Injil tanpa ragu dan tanpa syarat. Mereka dapat menjadi contoh yang baik bagi orang dewasa dalam hal kepercayaan yang tulus kepada Tuhan. 2. Anak-anak dapat menginspirasi orang dewasa untuk mencari Tuhan.( I Tim 4:12). Melalui kepolosan dan kejujuran mereka, anak-anak dapat menginspirasi orang dewasa untuk mencari Tuhan. Ketika orang dewasa melihat anak-anak yang hidup dengan iman yang tulus, mereka dapat merasakan kehadiran Tuhan dalam kehidupan anak-anak tersebut. Ini dapat membangkitkan rasa ingin tahu dan keinginan untuk menemukan Tuhan dalam diri orang dewasa. Anak-anak dapat menjadi jembatan penginjilan dengan menginspirasi orang dewasa untuk mendekat kepada Tuhan.  3. Anak-anak dapat menyampaikan Injil dengan cara yang unik(Luk 18:16).Anak-anak memiliki cara berpikir dan cara berkomunikasi yang unik. Mereka dapat menyampaikan pesan Injil dengan cara yang sederhana dan lugas, yang dapat dipahami oleh orang dewasa maupun anak-anak lainnya. Dalam Lukas 18:16, Yesus juga mengatakan, “Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku dan janganlah kamu menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya kerajaan Allah.

Selain mengupas tentang keunggulan anak, Matius 18:10 adalah salah satu ayat dalam Alkitab yang membahas peran anak-anak dalam penginjilan. Ayat ini memberikan pemahaman bahwa anak-anak memiliki tempat yang istimewa di dalam kerajaan Allah dan berperan sebagai jembatan penginjilan.

Pertama-tama, peran anak-anak sebagai jembatan penginjilan dapat dilihat dari sifat dan karakteristik mereka yang murni. Anak-anak memiliki kepolosan dan kejujuran yang tulus dalam mengungkapkan iman mereka. Mereka belum terkontaminasi oleh dunia dan seringkali memiliki iman yang sungguh-sungguh dan tanpa keraguan. Ketulusan dan kejujuran mereka dalam mengungkapkan iman dapat menjadi daya tarik bagi orang-orang di sekitar mereka untuk mengenal dan menerima kasih Allah. Selain itu, anak-anak juga memiliki kepekaan spiritual yang luar biasa. Mereka cenderung lebih terbuka untuk menerima ajaran dan kebenaran firman Allah. Anak-anak memiliki kemampuan untuk memahami dengan mudah konsep-konsep rohani yang sulit bagi orang dewasa. Mereka juga cenderung memiliki hati yang lembut dan mampu merasakan kehadiran Allah dengan lebih intens. Kepekaan spiritual ini dapat menjadi sarana bagi anak-anak untuk membawa orang-orang yang belum mengenal Tuhan kepada-Nya.

Selain itu, anak-anak juga memiliki pengaruh yang besar dalam lingkungan mereka. Mereka adalah sumber inspirasi dan teladan bagi banyak orang, termasuk orang dewasa. Ketika anak-anak hidup dengan iman yang teguh dan hidup sesuai dengan prinsip-prinsip Kristus, mereka dapat menjadi saluran berkat dan penginjil yang efektif bagi orang lain. Melalui tindakan mereka yang baik dan kasih yang mereka tunjukkan, anak-anak dapat mempengaruhi orang lain untuk mencari dan mengenal Allah. Namun, peran anak-anak sebagai jembatan penginjilan juga menuntut tanggung jawab dari orang dewasa di sekitar mereka. Orang tua, gereja, dan komunitas harus mendukung dan memberikan pengajaran yang sesuai untuk membantu anak-anak tumbuh dalam iman mereka.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *